Minggu, 07 Januari 2018

Review TITRASI BROMOMETRI dan BROMATOMETRI KIMIA FARMASI ANALITIK

TITRASI BROMOMETRI DAN BROMATOMETRI

  1. Pengertian titrasi bromometri dan bromatometri

Bromometri adalah penentuan kadar senyawa berdasarkan reaksi redoks dimana proses titrasi ( reaksi antara reduktor dan bromine berjalan lambat ), sehingga dilakukan titrasi secara tidak langsung dengan menambahkan bromine berlebihan. 
Sedangkan bromatomeri adalah salah satu metoda oksidometri dengan dasar reaksi oksidasi dari ion bromat dilakukan dengan titrasi secara langsung karena proses titrasi berjalan cepat.


2. Kelebihan dan kelemahan titrasi    bromometri dan bromatometri

Kelebihan dari titrasi bromometri adalah : 
  • Untuk menetapkan senyawa organik aromatis dengan membentuk tribrom substitusi
  • Menetapkan senyawa arsen dan stibium dalam bentuk trivalen walaupun tercampur dengan stanum valensi empat

Kelemahan dari titrasi bromometri dan bromatometri adalah :
  • Titrasi di butuhkan dalam lingkungan asam kuat
  • Kecepatan reaksinya tidak cukup tinggi
  • Titrasi dilakukan dalam lingkungan panas
  • Dibutuhkan ketelitian dalam mentitrasi


3. Identifikasi 

Adanya bromida menyebabkan larutan berwarna kuning pucat.  Warna tersebut tidak terlalu jelas sehingga kesulitan untuk menetapkan titik equivalen. Namun pewarna organik tertentu terurai oleh brom bebas dan menyebabkan larutan menjadi tidak berwarna. Indikator yang sering digunakan metil jingga dan metil merah. 

4. Aplikasi bromatometri dalam analisa kuantitatif 

  • Senyawa-senyawa yang bersifat reduktor seperti vitamin C
  • Senyawa-senyawa yang mampu bereaksi secara substitusi dengan brom seperti fenol, asam salisilat, aniline, dan sulfonamide
  • Senyawa-senyawa yang mampu bereaksi secara adisi dengan brom seperti kalsium siklobarbital dan etena

5. Persamaan reaksi

BrO3 + 6H + 5Br =>  3Br2 + 3H2O


6. Cara kerja : 
- Pembuatan larutan baku bromin 0,1 N
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang 3 gram kalium bromat dan 15 gram kalium bromida
3. Masukan kedua bahan tersebut kedalam labu takar 1000 ml,  tambahkan 250 ml air kedalam labu takar, kocok hingga bahan larut sempurna 
4.  Tambahkan aqua dest hingga batas tanda
5. Masukan dalam botol dan beri etiket. 

- Penetapan larutan bromine 0,1 N dengan natrium tiosulfat

  • Pipet 25 ml larutan bromine kedalam erlenmeyer
  • Encerkan dengan 120 ml air dan ditambahkan 5 ml larutan HCl tutup baik dan kocok perlahan
  • Tambahkan larutan kalium iodida 5 ml, tutup lalu kocok hingga sempurna
  • Biarkan selama 5 menit pada suhu kamar dan tempat yang terlindung dari cahaya
  • Dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat 0,1 N

- Penetapan kadar isoniazid (INH) 

  • Siapkan alat dan bahan 
  • Isi buret dengan larutan baku natrium tiosulfat
  • Timbang INH 100 mg,  kemudian masukan kedalam erlenmeyer
  • Tambahkan aqua dest sampai 50 ml, diukur masing-masing 10 ml, lalu masukan dalam erlenmeyer
  • Tambahkan 5 ml KBr, kocok hingga homogen
  • Tambahkan 2 ml HCl pekat 
  • Tambahkan KI 10% dan simpan ditempat gelap selama 5 menit
  • Dititrasi dengan natrium tiosulfat 0,1 N dan lihat perubahan warna dan catat volume titrasi
- Pembuatan larutan kanji 5%

  • Siapkan alat dan bahan
  • Timbang kanji 5 gram + 5 ml aqua dest sambil diaduk
  • Panaskan di atas pemanas sambil terus diaduk sampai mendidih
  • Dinginkan sampai suhu 60-70°C, kemudian masukan dalam botol larutan. 
  • Larutan siap digunakan. 

7. Perhitungan 

Untuk 1000 ml 
X = 1000 x 0,0024562 gram
         25
   = 0,0982 gram

% kadar = 0,0982 x 100% 
                    2,065
                = 4,755%




Review TITRASI BROMOMETRI dan BROMATOMETRI KIMIA FARMASI ANALITIK

TITRASI BROMOMETRI DAN BROMATOMETRI Pengertian titrasi bromometri dan bromatometri Bromometri adalah penentuan kadar senyawa ber...